Tafsir dan Terjemah Surah Ali Imran Ayat 190-200 disertai Asbabun Nuzul

assalamu'alaikum...

Berhubung adanya tugas, tidak salahny jika Kuring post juga agar sobat kuring mendapatkan juga ilmunya. Disinisudah kumplit sobat kuring bisa lihat langsung dan baca, juga sebagai salah satu refrensi.
Ok, langsung saja;

Tafsir dan Terjemah Surah Ali 'Imran Ayat 190-200 + Asbabun Nuzul

(QS. Ali Imran : 190)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ


At Tabari dari Ibnu Hatim meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra, bahwa orang-orang Quraisy mendatangi kaum Yahudi dan berkata: "Bukti-bukti kebenaran apakah yang dibawa Musa kepadamu?" Pertanyaan itu dijawab: "Tongkatnya dan tangannya yang putih bersinar bagi yang memandangnya". 
Sesudah itu mereka pergi mendatangi kaum Nasrani dan berkata: "Bagaimana halnya Isa?". Pertanyaan itu dijawab: "Isa itu menyembuhkan mata yang buta sejak lahir dan penyakit sopak serta menghidupkan orang yang sudah mati". Selanjutnya mereka mendatangi Rasulullah saw dan berkata: "Mintalah dari Tuhanmu supaya bukti Safa' itu jadi emas untuk kami". Maka berdoalah Nabi Muhammad saw kepada Allah dan turunlah ayat ini, mengajak supaya mereka memikirkan langit dan bumi tentang kejadiannya, hal-hal yang menakjubkan di alamnya, seperti bintang-bintang, bulan dan matahari serta peredarannya laut, gunung-gunung, pohon-pohon, buah-buahan, binatang-binatang, tambang-tambang dan sebagainya di bumi ini. 

Memikirkan pergantian siang dan malam. mengikuti terbit dan terbenamnya matahari, siang lebih lama dari malam dan sebaliknya. Semuanya itu menunjukkan atas kebesaran dan Kekuasaan Penciptanya bagi orang-orang yang berakal. 

Diriwayatkan dari 'Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw berkata: "Wahai 'Aisyah saya pada malam ini beribadah kepada Allah SWT". Jawab Aisyah ra: "Sesungguhnya saya senang jika Rasulullah berada di sampingku. Saya senang melayani kemauan dan kehendaknya" Tetapi baiklah! Saya tidak keberatan. Maka bangunlah Rasulullah saw dari tempat tidurnya lalu mengambil air wudu, tidak jauh dari tempatnya itu lalu salat. 

Di waktu salat beliau menangis sampai-sampai air matanya membasahi kainnya, karena merenungkan ayat Alquran yang dibacanya. Setelah salat beliau duduk memuji-muji Allah dan kembali menangis tersedu-sedu. Kemudian beliau mengangkat kedua belah tangannya berdoa dan menangis lagi dan air matanya membasahi tanah. Setelah Bilal datang untuk azan subuh dan melihat Nabi saw menangis ia bertanya: "Wahai Rasulullah! Mengapakah Rasulullah menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa Rasulullah baik yang terdahulu maupun yang akan datang". Nabi menjawab: "Apakah saya ini bukan seorang hamba yang pantas dan layak bersyukur kepada Allah SWT? Dan bagaimana saya tidak menangis? Pada malam ini Allah SWT telah menurunkan ayat kepadaku. 

Selanjutnya beliau berkata: "Alangkah rugi dan celakanya orang-orang yang membaca ini dan tidak memikir dan merenungkan kandungan artinya".
_____________________________________________________________________________________________

(QS. Ali Imran : 191)
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):` Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Salah Satu ciri khas bagi orang yang berakal yaitu apabila ia memperhatikan sesuatu, selalu memperoleh manfaat dan faedah. Ia selalu menggambarkan kebesaran Allah SWT, mengingat dan mengenang kebijaksanaan, keutamaan dan banyaknya nikmat Allah kepadanya. Ia selalu mengingat Allah di setiap waktu dan keadaan, baik di waktu ia beridiri, duduk atau berbaring. Tidak ada satu waktu dan keadaannya dibiarkan berlalu begitu saja. kecuali diisi dan digunakannya untuk memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. Memikirkan keajaiban-keajaiban yang terdapat di dalamnya, yang menggambarkan kesempurnaan alam dan kekuasaan Allah SWT Pencipta Nya. 

Dengan berulang-ulang direnungkan hal-hal tersebut secara mendalam. sesuai dengan sabda Nabi saw Pikirkan dan renungkanlah segala sesuatu yang mengenai makhluk Allah jangan sekali-kali kamu memikirkan dan merenungkan tentang zat dan hakikat Penciptanya, karena bagaimanapun juga kamu tidak akan sampai dan tidak akan dapat mencapai hakikat Zat Nya. 

Akhirnya setiap orang yang berakal akan mengambil kesimpulan dan berkata: "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan makhluk ini semua, yaitu langit dan bumi serta segala isinya dengan sia-sia, tidak mempunyai hikmah yang mendalam dan tujuan yang tertentu yang akan membahagiakan kami di dunia dan di akhirat, sebagaimana disebar luaskan oleh sementara orang-orang yang ingin melihat dan menyaksikan akidah dan tauhid kaum muslimin runtuh dan hancur. Maha Suci Engkau Ya Allah dari segala sangkaan yang bukan bukan yang ditujukan kepada Engkau. 

Karenanya, maka peliharalah kami dari siksa api neraka yang telah disediakan bagi orang-rang yang tidak beriman.
_____________________________________________________________________________________________

(QS. Ali Imran : 192)
Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.


رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

Ya Allah Ya Tuhan kami, kami mohon dengan penuh khusyuk dan rendah diri, agar kami ini benar-benar dijauhkan dari api neraka, api yang akan membakar hangus orang-orang yang angkuh dan sombang di dunia ini, yang tidak mau menerima yang hak dan benar yang datangnya dan Khalik pencipta seru sekalian alam. Kami tahu dengan pasti, bahwa orang-orang yang Engkau masukkan ke dalam neraka, adalah orang-orang yang sungguh-sungguh telah Engkau hinakan karena kelaliman dan kekafiran yang telah mereka lakukan di dunia ini. Mereka terus-menerus merasakan siksa neraka itu, karena tidaklah ada bagi orang-rang yang zalim dan kafir itu seorang penolongpun, yang dapat mengeluarkan mereka dari kepedihan siksa yang dialaminya.
_____________________________________________________________________________________________

(QS. Ali Imran : 193)
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): `Berimanlah kamu kepada Tuhanmu`, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbuat bakti.

رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ

Setelah mengucapkan doa yang dibiasakan kepada tafakur dan renungan tentang alam dan segala keajaibannya seperti tersebut di alas, maka disusul lagi dengan doa menggambarkan perhatiannya pada panggilan yang didengarnya; bahwa kami Ya Allah, telah mendengar seruan Rasul Mu. yang menyeru agar kami yang beriman kepada Mu dan membenarkan firman Mu, maka segera kami beriman, melakukan segala perintah Mu, menjauhi segala larangan-Mu. sesuai dengan anjuran yang dibawa oleh Rasul itu.

Oleh karena itu ampunilah dosa-dosa yang telah kami lakukan dan hapuskanlah dari kami dosa-dosa kecil yang pernah kami perbuat, serta matikanlah kami di dalam keadaan husnul khatimah, bersama-sama dengan orang-orang baik yang banyak berbuat kebaikan.
_____________________________________________________________________________________________

(QS. Ali Imran : 194)
Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.

رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ

Ya Tuhan kami! Kami telah menyesuaikan diri dengan segala perintah Mu. Kami selalu mengingat dan mengenang-Mu setiap waktu dan setiap keadaan. Kami telah memenuhi seruan Rasul-Mu. Oleh karena itu. ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami apa-apa yang telah Engkau janjikan dengan perantaraan Rasul-rasul Engkau telah menjanjikan kekuasaan di dunia ini dengan firman Engkau:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ 
Artinya:
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh. bahwa Dia sungguh sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi.
(Q.S. An Nur: 55)
Engkau telah menjanjikan kemenangan dan pertolongan bagi orang yang taat dan menjunjung tinggi agama Engkau, dengan firman Engkau:


إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ 
"Jika kamu menolong (agama) Allah. niscaya Dia akan menolongmu"
(Q.S. Muhammad: 7)
kemudian dalam ayat yang lain Allah berfirman:


وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ 
"Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin, lelaki dan perempuan (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai"
(Q.S. At Taubah: 72)
Hal-hal tersebut di atas merupakan kebahagiaan dunia dan akhirat yang sangat kami harapkan dan jangan sekali-kali Engkau hinakan kami di hari kiamat sesuai dengan firman Engkau:


يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ 
Pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia.
(Q.S. At Tahrim: 8)
Semuanya ini kami mohon dengan segala kerendahan hati, untuk menetapkan pengalaman kami atas segala perintah-Mu; karena dengan demikian kami akan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat, dan bukan sekali-kali tidak ragu atas segala janji-Mu, karena kami percaya dengan penuh keyakinan bahwa Engkau tidak akan menyalahi janji sedikitpun.
_____________________________________________________________________________________________

(QS. Ali Imran : 195)
Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman):` Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam syurga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik.

فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لَا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ثَوَابًا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ

Atas ketekunan mereka beramal baik, penuh dengan keikhlasan yang dibarengi doa yang sungguh-sungguh, maka Allah SWT memperkenankan permohonan mereka. Dalam persoalan balasan amal ini, Ummi Salamah pernah berkata: "Ya Rasulullah! Saya tidak mendengar Allah menyebut-nyebut perempuan sedikitpun yang berkenaan dengan hijrah".

Dijelaskan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan amal seseorang yang taat dan tidak akan membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan dalam memberi pahala dan balasan, karena kedua jenis ml Satu sama lain turun menurunkan; perempuan berasal dari laki-laki dan begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu barang siapa berhijrah, balk laki-laki maupun perempuan, diusir dari kampung halamannya, disiksa karena ia tekun di jalan Allah, memerangi musuh-musuh Allah yang akhirnya mati syahid, tewas di medan perang, pastilah Allah akan menghapuskan segala kesalahannya, mengampuni dosanya dan pasti pula Aku akan memasukkan ke dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, merupakan pahala dan balasan dari Dia, sebagai perwujudan doa dan permohonan yang diperkenankan Nya. Alangkah berbahagia mereka, memperoleh pahala dan balasan dari Allah, karena memang pahala dan balasan yang sebaik-baiknya, ialah datang dari Allah SWT.
_____________________________________________________________________________________________

(QS. Ali Imran : 196)
Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri.

لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي الْبِلَادِ

Meskipun ayat ini ditujukan kepada Nabi Muhammad saw. namun dimaksudkan pula untuk umatnya, sebagaimana kita lihat banyak ayat-ayat yang menurut bunyinya ditujukan kepada Nabi saw, tetapi pada hakikatnya ditujukan pula kepada semua pengikut-pengikutnya. Nabi Muhammad saw. selama hidupnya tidak pernah terpedaya oleh bujukan dan tipuan siapapun, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Qatadah, ia berkata: "Demi Allah mereka tidak pernah berhasil memperdayakan Nabi saw sampai beliau wafat". Dari ayat ini dapat dipahami bahwa kaum Muslimin tidak boleh terpedaya oleh kehidupan mewah orang-orang kafir yang tujuan hidupnya hanyalah mencari kekayaan dunia semata.
Kaum muslimin hendaklah tabah dan sabar menghadapi hal yang seperti ini dan tetap berjuang untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat, sebagaimana firman Allah SWT:


وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ 
Artinya:
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik padamu. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan".
(Q.S. Al-Qassas: 77)
_____________________________________________________________________________________________

(QS. Ali Imran : 197)
Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.

مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمِهَادُ

Orang-orang Mukmin tidak perlu cemas. tidak perlu berkecil hati melihat kemewahan yang diperoleh orang-orang kafir. musuh Tuhan itu, karena yang demikian itu adalah kesenangan yang tidak banyak berarti dibanding dengan pahala dan kesenangan yang disediakan untuk orang-orang Mukmin di akhirat nanti.
Sabda Nabi Muhammad saw:


ما الدنيا في الآخرة إلا مثل ما يجعل أحدكم أصبعه في اليم 
Artinya:
"Perbandingan hidup di dunia dengan hidup di akhirat hanyalah seperti jari tangan seseorang di dalam laut (yang luas dan dalam).
(H.R. Muslim)
Dan hidup di dunia hanya sementara, karena mereka bersenang-senang hanya selama hidup saja, kemudian setelah meninggal, mereka akan ditempatkan yang seburuk-buruknya.
_____________________________________________________________________________________________

(QS. Ali Imran : 198)
Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, bagi mereka syurga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti.

لَكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا نُزُلًا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ لِلْأَبْرَارِ

Berbeda dengan kaum kafir yang akan ditempatkan di dalam neraka jahanam. maka di akhirat nanti orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya yaitu orang-orang yang mengamalkan perintah-perintah Allah, meninggalkan segala larangan-Nya, akan ditempatkan di dalam surga Jannatun-Na'im, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, kekal untuk selama-lamanya, sebagai tempat tinggal di sisi Allah, cukup dengan segala kesempurnaannya. 

Alangkah bahagianya mereka, karena apa yang di sisi Allah itu adalah yang sebaik-baiknya bagi orang yang berbakti. Jauh lebih bark dari pada kesenangan dan kemewahan yang dirasakan orang-orang kafir di dunia karena yang demikian itu sifatnya terbatas. yaitu selama hidup di dunia saja.
Umar bin Khattab r.a, berkata:

جئت رسول الله صلى الله عليه وسلم فإذا هو في مشربة، وإنه لعلى حصير ما بينه وبينه شيء، تحت رأسه وسادة من أدم حشوها ليف، وعند رجليه فرط مصبور وعند رأسه أهب معلقة، فرأيت أثر الحصير في خنبيه فبكيت فقال: ما يبكيك؟ قلت: يا رسول الله إن كسرى وقيصر فيما هم فيه، وأنت يا رسول الله فقال: أما ترضى أن تكون لهم الدنيا ولنا الآخرة 
Artinya:
"Saya berkunjung kepada Rasulullah saw, waktu itu beliau berada dalam sebuah kamar, tidur di atas tikar yang tidak beralas di bawah kepalanya bantal dan kulit kambing yang diisi dengan sabut. Pada kedua kakinya daun penyamak terkumpul. Di atas kepalanya. kulit kambing tergantung. Saya melihat bekas tikar pada dua lambungnya, maka menangislah saya. Berkata beliau: "Apa yang menyebabkan engkau menangis (ya Umar)"? Saya menjawab: "Wahai Rasulullah, Kisra dan kaisar selalu di dalam kesenangan. kemewahan dan serba cukup dan Engkau adalah Rasulullah dan dalam keadaan begini?" Rasulullah menjawab Apakah Engkau tidak senang, bahwa dunia ini bagi mereka dan akhirat bagi kita"
(H.R. Bukhari dan Muslim)
_____________________________________________________________________________________________

(QS. Ali Imran : 199)
Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya.

وَإِنَّ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَمَنْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ خَاشِعِينَ لِلَّهِ لَا يَشْتَرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

Berkata Jabir bin Abdillah, Anas, Ibnu Abbas, Qatadah dan Al-Hasan bahwa ayat ini diturunkan tentang An Najasyi, Raja bangsa Habsy yaitu ketika-beliau meninggal. Malaikat Jibril memberitahu Nabi saw, maka berkatalah Nabi saw kepada sahabatnya: "Matilah kita (salat gaib) untuk An Najasyi itu". Berkata sebahagian sahabat keheranan: "Kenapa kami disuruh menyalatkan orang kafir di negeri Habsyi?" Maka turunlah ayat ini.

Ayat ini menerangkan bahwa tidaklah semua Ahli Kitab itu menyeleweng, berkhianat, mengingkari kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, tetapi ada sebahagian dari mereka seperti An Najasyi, Abdullah bin Salam dan lain-lain, mempunyai sejarah gemilang dalam hidupnya. Mereka benar-benar beriman kepada Allah, percaya kepada Alquran yang diturunkan kepada Rasulullah saw, begitu pula kitab-kitab samawy yang diturunkan kepada Nabi-nabi, mereka taat dan berendah diri kepada Allah, tidak menukar ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit; maksudnya tidak menyembunyikan apa yang mereka ketahui tentang kedatangan Nabi Muhammad saw, sebagai Rasul. Mereka adalah ahli Kitab yang baik dan suci, baik in Yahudi maupun ia Nasrani. Mereka akan memperoleh pahala di sisi Tuhan sebagaimana yang telah dijanjikan dengan firman-Nya:


أُولَئِكَ يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُمْ مَرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوا 
Artinya:
"Mereka itu diberi pahala dua kali lipat disebabkan kesabaran mereka"
(Q.S. Sl-Qassas: 54)
Sesungguhnya Allah SWT amat cepat perhitungan Nya karena segala sesuatunya diketahui-Nya dengan jelas, baik, pahala yang akan diberikan-Nya maupun orang yang berhak menerimanya.
_____________________________________________________________________________________________

(QS. Ali Imran : 200)
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Setelah membicarakan berbagai macam hikmah dan hukum sejak awal surat ini, maka untuk menjaga dan memantapkan pelaksanaan hal-hal tersebut, surat ini (Ali Imran) ditutup dengan anjuran agar supaya orang-orang yang beriman, sabar dan tabah melakukan segala macam perintah Allah, mengatasi semua gangguan dan cobaan, menghindari segala larangan-Nya, terutama bersabar dan tabah menghadapi lawan-lawan dan musuh Agama. Jangan sampai musuh-musuh agama itu lebih sabar dari tabah dan kita sehingga kemenangan berada di pihak mereka. Hendaklah orang-orang mukmin itu selalu bersiap siaga dengan segala macam cara dan upaya, berjihad, menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan mengurangi kewibawaan dan kemurnian serta keagungan agama Islam. Dan sebagai sari patinya orang-orang mukmin dianjurkan agar benar-benar bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa di mana saja mereka berada, karena dengan bekal takwa itulah segala sesuatu dapat dilaksanakan dengan baik, diberkati, diridai oleh Allah SWT.

Demikianlah, barang siapa di antara orang-orang yang beriman melaksanakan 4 macam anjuran tersebut, pasti akan mendapat kemenangan, kebahagiaan, tidak saja di dunia tetapi terutama di akhirat nanti
_____________________________________________________________________________________________

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 190-200
_____________________________________________________________________________________________
sumber :
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=10&SuratKe=3#Top